MAGETAN – Nuansa berbeda digelar BAMAG (Badan Musyaarah Antar Gereja) dan Dewan Paroki Gereja Regina Pacis Magetan ketika merayakan hari paskah. Umat kristiani menggelar pertunjukan wayang kulit di Alun-alun pada Jumat malam (9/4). Pagelaran dengan lakon Mrojol Selaning Garu dimainkan oleh dua dalang, yakni Ki Sumasto Hery dan Ki Nolas Sugiarto.
Menurut ketua perayaan paskah, Toto Krisanto Sanjaya, pagelaran wayang kulit tersebut bertujuan untuk memupuk kerukunan umat kristiani dan kerukunan antar-umat beragama di Magetan. ” Kami ingin memperkenalkan bahwa seni wayang kulit juga bisa dinikati umat kristiani,” jelas pria yang akrab disapa Koh San itu.
Ia mengatakan, wayang adalah kesenian yang paling digemari rakyat, termasuk umat kristiani. ”Dengan pagelaran ini diharapkan pesan-pesan paskah bisa dicerna oleh umat Kristiani dan pertunjukan ini diharapkan bisa mempererat hubungan antar0-umat beragama di Magetan,”Kata dia.
Menurut ketua BAMAG, Cornelius, hikmah dari paskah adalah membangkitkan iman kristiani. ”Dengan paskah ini, Kristus telah mengalahkan kematian menuju kemenangan, jiwa kemenangan inilah yang harus dimaknai umat kristiani.”
Pagelaran wayang kulit dengan dalang dari Pepadi Magetan itu juga dihadiri Bupati Drs H. Sumantri. Termasuk jajaran Muspida dan MUI Magetan
.
”Kami sangat mengapresiasi perayaan paskah oleh umat Kristiani. Dari acara ini, kami harapkan terjalin kerukunan umat beragama di Magetan. Yakni, dengan saling menghargai dan menghormati semua perbedaan,” kata Sumantri.
0 komentar:
Posting Komentar